Monday, November 17, 2014

4 Cara Mudah Hidup Bahagia


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Sahabat-sahabatku, sahabat Az-Zikra. Hidup di dunia yang hanya sebentar ini tidak akan pernah lepas dari dugaan dan godaan. Kerana dugaan, kita bisa jadi menangis. 
Kerana godaan, kita boleh jadi terlena. Dan selama kita masih hidup di dunia, maka kita tidak akan pernah boleh mengharapkan untuk tidak pernah merasakan sakit. Tapi kerana sakit itulah, maka kita bisa menemukan indahnya kenikmatan Allah.

Ikhwah fillah rahimakumullah, orang beriman bukanlah orang yang tidak pernah sedih. Orang beriman bukan orang yang tidak pernah marah. Orang beriman bukan orang yang tidak mungkin tergelincir. Tapi orang beriman adalah orang yang selalu berusaha menyandarkan segala permasalahan dan keperluannnya hanya kepada Allah.

Orang beriman selalu bahagia dan mudah menjalani hidup kerana dia TAAT, ISTIQOMAH, RENDAH HATI, dan BAIK SANGKA.


“Adapun hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati, dan apabila orang-orang bodoh menghina mereka, mereka membalas dengan ucapan doa ‘Salam’ (QS Al Furqan 63).”
Sahabat, sesungguhnya setan tidak pernah dan tidak akan pernah mampu menguasai orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Allah Jala Jalalluh (Q.S. An-Nahl : 99).

Ada orang yang taat, tapi menjalani ketaatannya tidak istiqomah. Apalagi buruk sangkanya selalu dituruti. Sudah pasti hidupnya menderita. Kenapa? 
Kerana orang yang buruk sangka maka dunia seluas ini seakan menjadi sempit baginya. Jalan ke sana, ketemu orang yang wajahnya kusut sedikit, dia sudah fikir, “pasti dia begini, pasti dia begitu”. Melihat orang yang tiba-tiba tertawa di depannya, mendadak hatinya langsung kemrungsung, “dia pasti begini, dia pasti begitu”. Orang yang kerjanya buruk sangka itu penat, ikhwah.

Kalau dia taat, istiqomah, baik sangka, tapi tidak rendah hati, maka hidupnya juga tidak mungkin bahagia. Bagaimana mungkin orang yang sombong boleh bahagia? Orang yang sombong, tidak tahan celaan. Tidak tahan hinaan. Terlebih lagi, dia tidak tahan pujian.

Oleh kerana itu, marilah kita selalu berusaha untuk mengucapkan, “Alhamdulillah ‘ala kullihaal…” Sesungguhnya hanya Allah sajalah yang bisa memberi dan mencabut kenikmatan. Kadang-kadang, saat Allah beri kita sakit gigi. Mungkin boleh sampai berhari-hari kita mengeluhkan sakit giginya saja. Berubat kemana-mana. Muka dan hati kusut berhari-hari. Seakan-akan kalau giginya itu tak sembuh, maka hidupnya sudah tak tenteram, tak betah, tak suka, tak redho.

Dia lupa, bahawa Allah masih menjaga jantungnya, agar tetap berdegup, jadi dia masih boleh hidup, darahnya masih boleh mengalir. Dia lupa, bahawa Allah masih menyihatkan kaki dan tangannya, agar boleh berjalan ke hospital/klinik berjumpa doktor dan tangannya masih boleh mengusap pipinya yang sedang sakit gigi itu. Dia lupa akan nikmat Allah yang lainnya.

SubhanAllah… Semoga Allah selalu memberi kita nikmat sihat yang manfaat. Aamin Allahumma aamin.


Ditulis Oleh : KH. Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Az-Zikra).

Olahan semula : Shahrin Nikman.

Sumber : smstauhiid.com


- Serambi Awam -


No comments:

Post a Comment