Sunday, November 16, 2014

Khutbah Imam Katolik Yang Menggemparkan


Imam Besar Katolik Ortodoks, Dmitri Smirnov


Seorang Imam Besar Katolik Ortodoks, Dmitri Smirnov, menyampaikan sebuah khutbah gereja yang menggemparkan di depan ratusan jemaahnya.

Dia mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik pemeluk Islam. Berikut ini ceramahnya kepada jemaatnya sebagaimana Muslimina beritakan 
:

Kalian lihat, ketika umat Islam merayakan hari besar keagamaannya, tidak satu pun orang yang berani melewati mereka, karena di seluruh dunia di masjid-masjid dan jalan-jalan kota dipadati jutaan ribu umat Islam yang sedang bersujud kepada Tuhannya.

Saksikanlah, barisan jutaan umat manusia yang beribadah dengan sangat teratur dan mengikuti saf mereka masing-masing, dan hal itu tidak perlu diajarkan. Mereka berbaris dengan tertib tanpa harus di perintah.

Lalu dimana kalian boleh melihat pemeluk Kristian seluruh dunia, boleh beribadah bersama? Dan hal itu tidak ada dalam Kristian, kalian tidak akan pernah melihatnya.

Lihatlah mereka, orang Muslim kerap membantu dengan sukarela tanpa berharap balasan, tapi pemeluk Kristian malah sebaliknya.

Kalian tanyakan pada wanita tua itu (sambil menunjuk wanita yang lumpuh yang berada di gerejanya). Menurut wanita tua itu, seorang pengemudi Muslim sering menyediakan jasa pengangkutannya untuk menghantarnya ke gereja di Moskow.

Dan setiap wanita tua itu ingin memberinya upah, tapi pemandu Muslim selalu menolaknya dengan alasan bahawa Islam melarang mengambil upah pada wanita lanjut usia, uzur dan anak-anak yatim di berbagai badan dan yayasan.

Dengarkanlah persaksiannya, padahal wanita tua itu bukan ibu atau kerabatnya, tapi pemandu Muslim mengatakan dalam Islam wajib menghormati orang yang lebih tua, apatah lagi orang tua yang lemah dan tak berdaya tersebut.

Keikhlasan keperibadian pemandu Muslim tersebut tidak ada ditemukan dalam pemeluk Kristian yang mengajarkan kasih, tapi pemandu Kristian tanpa ada belas kasih meminta upah atas tugasnya pada wanita tua itu. Dia mengatakan layak mendapat upah kerana itu adalah kerjanya sebagai pemandu pengangkutan (teksi).

Seorang Muslim justeru lebih dekat dengan Sang Mesiah, tapi orang Kristian hanya inginkan wang. Apakah kalian tidak merasakan?

Bagaimana dalam proses penebusan dosa, siapa saja harus membayar kepada pendetamu (paderi), entah itu miskin atau warga emas, wajib memaharkannya sebagai ritual pengampunan dosa.

Saksikan juga, seorang Muslim tidak tertarik untuk mngambil upah pada orang-orang lanjut usia. Mereka begitu ikhlas dengan sukarela membawakan barang-barang serta belanjaan wanita tua itu. Sampai si wanita tua itu hendak berdoa ke gereja, si pemandu Muslim setia hantar dan jemput wanita tua itu.

Inilah kenapa saya mengatakan masa depan Rusia akan menjadi milik majoritu pemeluk Islam dan negeri ini akan menjadi milik Islam. Kalian lihat keperibadian yang berbudi luhur dan santun, mampu membuat dunia tercengang, ternyata akhlak Muslim lebih mulia daripada jemaah Kristian.

Kalian mendengar bahwa Islam dituduhkan sebagai agama pengganas, tapi itu hanya isu belaka yang pada kenyataannya umat Islam lebih mengutamakan adab serta kesopanan.

Walau mereka di fitnah sebagai pengganas, tapi populasi jumlah mualaf di Eropah dan Rusia semakin ramai berkunjung ke tempat ibadah orang Muslim untuk memeluk Islam, kerana para mualaf yakin bahawa Islam tidak sekejam sepertimana tuduhan yang dilemparkan di seluruh dunia.

Sekarang dan selamanya, masa depan Rusia akan menjadi milik umat Islam. Di masa depan adalah kembalinya kejayaan Islam. Lihat populasi Muslim di Rusia, telah berjumlah 23 juta dan pemeluk Kristian mngalami penurunan menjadi 18 juta, lalu baki yang lainnya masih tetap komunis.

Ini sebuah fakta bahawa Islam sekarang menjadi agama terbesar di Rusia. Di utara bekas pecahan negara Uni Soviet majoritinya Muslim iaitu Republik Chechnya, Tarjikistan, Kajakhstan, Uzbekistan dan Dagestan. Lalu umat Islam telah menakluki kota-kota besar Rusia termasuk Moskow.


Imam Besar mengakhiri khutbahnya dan turun dari mimbarnya dengan mata yang berkaca, manakala para jemaahnya masih terpaku dan terharu, tidak menyangka seorang Imam Besar Katolik boleh mengagungkan orang Muslim.

Sebahagian jemaah ada yang menangis melihat cara ajaran Islam, ternyata berbudi luhur dan tidak layak di sebut “teroris”.

Rujukan : MediaIslamia.com

Olahan semula : Penulis Serambi Awam.


- Serambi Awam -

1 comment: